×

BGN soal MBG Ikan Hiu Goreng di Ketapang: Kearifan Lokal

nanik-sudaryati-deyang_ratio-16x95513017583691916673-2 BGN soal MBG Ikan Hiu Goreng di Ketapang: Kearifan Lokal
Nanik Sudaryati Deyang saat diskusi media di Jakarta, Senin (17/2/2025). (ANTARA/Anita Permata Dewi)

Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Nanik S. Deyang, menegaskan bahwa penggunaan menu Makan Bergizi Gratis (MBG) olahan hiu goreng didasarkan pada kearifan lokal dan kebiasaan masyarakat setempat. Menurut Nanik, apabila hasil laut atau pangan di daerah tersebut melimpah dan terbiasa dikonsumsi, hal tersebut dinilainya tak masalah untuk digunakan sebagai bahan makanan.

Pernyataan Nanik menanggapi sejumlah siswa di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, yang mengalami keracunan usai menyantap menu olahan hiu goreng MBG.

“Sebetulnya begini, menu apapun itu kan karena kan judulnya kearifan lokal. Jadi, apa yang menjadi kearifan lokal? Jadi misalnya ternyata di wilayah ini yang paling banyak adalah tongkol, Ya kita gunakan, karena kita judulnya juga bukan sekedar memberi makan gratis,” ujarnya dalam konferensi pers di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (25/9/2025).

Ia menekankan bahwa MBG bukan sekadar program memberi makan gratis, melainkan juga berdasar kepada keberagaman pangan lokal.

“Kayak hiu misalnya, ternyata di situ biasa memang hiu dihidangkan. Kalau enggak kan di sini hiu mahal banget, tapi karena disana banyak hiu jadi ya diberikan, dan itu dua kali dalam selama itu berjalan,” tutur Nanik.

Meski demikian, Nanik mengatakan apabila olahan menu tersebut terbukti sebagai sebab keracunan makanan, hal itu tak akan digunakan kembali. “Sekalipun akhirnya banyak itu misalnya. Karena gini, satu hal lagi saya tegaskan,” katanya.

Lebih jauh, Nanik mengatakan bahwa peristiwa keracunan terkadang tumpang tindih dengan alergi terhadap makanan. Sehingga, katanya, hal ini perlu diperhatikan secara serius agar anak yang mengonsumsi tak sampai mengalaminya.

“Sebetulnya itu sudah ada ditanyakan kepada guru-gurunya. Anak-anak ini siapa yang punya alergi? Nah, ada sebetulnya catatannya, tapi ternyata mungkin ada yang sekolah-sekolah yang lewat gitu. Nah, jadi ini ada dua ternyata case dari investigasi yang kita temukan. Tidak melulu karena keracunan, tapi ada juga disebabkan karena alergi makanan,” tutur Nanik.

Post Comment